ASKUM

Minggu, 30 November 2014

KATA MOTIVASI

KATA MOTIVASI

Bisa dikatakan memang motivasi merupakan hal
yang sangat penting, jika anda semua mengerjakan
sesuatu tanpa adanya motivasi tentu hal tersebut
tidak akan berjalan dengan lancar. Dari situlah
memang kenapa motivasi merupakan bagian
penting dalam kehidupan setiap orang. Motivasi
sendiri adalah proses yang menyangkut intensitas
dan ketekunanan seseorang untuk mencapai
tujuannya.
Manusia memiliki sifat dasar yaitu ingin memenuhi
kebutuhannya, kebutuhan tersebut dapat berupa
keinginan-keinginan kecil seperti makan dan minum
atau keinginan yang lebih besar seperti keinginan
untuk bekerja dan mendapatkan posisi tinggi,
keinginan untuk memiliki kehidupan yang layak,
atau keinginan untuk berkeluarga. Atas dasar itulah
setiap orang memiliki motivasinya sendiri. Tinggi
rendahnya motivasi seseorang dapat dipengaruhi
banyak hal, misalnya latar belakang keluarga,
pekerjaan sehari-hari, kesehatan, atau kondisi
perasaan.
Untuk mencapai semua keinginan tentunya
diperlukan motivasi yang tinggi. Lantas bagaimana
cara untuk menjaga motivasi dalam diri agar tetap
tinggi? Cara termudah untuk tetap menjaga
motivasi diri adalah dengan membaca kalimat-
kalimat atau Kata Kata Motivasi . Kata Kata Motivasi
berisi rangkaian kata yang positif dan
menginspirasi. Membacanya tentu akan
memberikan efek positif. efek positif yang
dimaksud adalah, kembalinya motivasi kita untuk
mengejar keinginan-keinginan yang belum kita raih.
Karena memang Kata Kata Motivasi bisa
membangkitkan semangat dan motivasi seseorang.
Untuk itulah maka anda pastinya tengah mencari
Kumpulan Kata Kata Motivasi Kehidupan. Dan
Bibeh.com pun akan membantu anda semua
dengan menghadirkan informasi tentang Kumpulan
Kata Motivasi Sukses yang bisa menambah
motivasi dalam diri anda semuanya. Jadi memang
lebih baik langsung saja anda simak Kumpulan
Kata Kata Motivasi Diri di bawah ini.

Jika kamu bersikap dengan sepenuh hati, dan
beraktifitas dengan prinsip yang positif. maka kamu
bisa melakukan hal-hal yang luar biasa”

“Bermimpilah tentang sesuatu dan jadikan mimpi
tersebut menjadi kenyataan, karena dunia ini tidak
akan ada jika tidak ada yang bermimpi”

“Keinginan yang kuat untuk meraih kesuksesan,
ditentukan oleh besarnya mimpi dan kekuatan
untuk mengatasi kekecewaan yang pernah dialami”

“Jika kamu ingin menikmati hidup ini dengan
kesuksesan maka kamu harus bebas dari
kekhawatiran, kebimbangan dan perasaan takut jika
mengalami kegagalan”

“Jangan pernah membicarakan tentang kekalahan.
Lebih baik gunakan kata-kata seperti harapan,
keyakinan, kepercayaan dan kemenangan”

“Jangan berusaha atau mengerjakan sesuatu
dengan setengah hati, karena hasil yang akan kamu
dapatkan pun akan menjadi setengahnya”

“Kebahagiaan adalah kunci dari kesuksesan, karena
jika kamu bahagia dengan apa yang kamu kerjakan,
maka kamu akan sukses”

“Dalam kehidupan, akan ada hal yang datang
dengan sendirinya. Namun akan ada hal juga yang
perlu perjuangan untuk mendapatkannya”

“Guncangan hidup tidak akan bisa menggoyahkan
orang dengan semangat yang membara oleh api
antusiasme”

“Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang
yang pintar, tapi orang yang meraih kesuksesan
adalah orang yang gigih dan pantang menyerah”

“Gagal dalam kemuliaan itu akan lebih baik,
daripada menang di dalam rasa kehinaan dan juga
kecurangan”

“Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara, bisa jadi akan kamu rasakan dalam semenit atau bahkan setahun. Namun, jika kamu menyerah maka rasa sakit itu bisa kamu rasakan selamanya”

“Calon manusia sukses tidak akan pernah mengeluh, tapi akan sibuk memperbaiki diri dari kesalahan yang pernah dibuatnya”

“Kesalahan yang pernah kamu alami akan membuat kamu lebih dewasa, berbuatlah lebih baik dari kesalahan yang telah kamu buat”

“Salah satu kepuasan yang paling besar dalam kehidupan adalah mengatasi masalah dengan cara efisien dan lebih baik”

“Tuhan telah merancang kesuksesan setiap manusia, jangan ragu untuk mendekati-Nya agar mendapatkan limpahan keskusesan yang besar darinya”

“kesempatan kamu untuk sukses di setiap kondisi akan dapat diukur oleh seberapa besar kepercayaan kamu pada diri sendiri”

“Jalan kesuksesan tiap orang berbeda-beda dan
tidak perlu silau jika meihat kesuksesan orang
lain”

“Kegagalan memang batu sandungan yang cukup
menyakitkan, tapi bukan juga hal yang dapat
menghapus keberhasilan”

“Sikap adalah perbuatan yang simpel namun akan
bisa membuat perbedaan yang besar”

“Larut dalam kesedihan tidak akan bisa
membuatmu bangkit, hapus air matamu dan segera
bergerak maju”

“Seberat apapun harimu, jangan pernah biarkan seseorang membuatmu merasa bahwa kamu tidak pantas mendapat apa yang kamu inginkan”

“Kemarahan adalah sebuah kondisi dimana lidah bekerja lebih cepat dibandingkan dengan pikiran, dan kata-kata yang sudah terucap hanya akan
menjadi sebuah penyesalan”

“Mampu tertawa disaat diri sedang terluka merupakan salah satu bukti seberapa kuat kamu bisa menjalani hidup ini”

“Janganlah kamu mencari kekurangan orang lain, disaat mereka bersedia untuk menerima kekuranganmu”

“Melihat ke atas sebagai motivasi bukan untuk jadi rendah diri, dan melihat ke bawah agar lebih bersyukur bukan untuk menjadi sombong”

“Orang-orang yang berhasil tidak hanya keras hati, mereka juga seorang pekerja keras yang percaya
pada kemampuan dirinya”

“Terlalu memfokuskan diri pada apa yang kamu inginkan, akan membuat kamu sulit untuk bisa bersyukur”

“Terkadang rasa kecewa yang mendalam itu disebabkan oleh harapan kita yang terlalu tinggi terhadap sesuatu”

“Setiap ada awal pasti ada akhir dan setiap masalah pasti ada solusi. Jangan pernah menyerah, percaya diri dan bahagia menanti”

Selasa, 25 November 2014

Fase Terakhir Bangsa Indonesia: Kehancuran

Tanda-tanda akan hancurnya sebuah pemerintahan yang berdaulat adalah para penyelenggaran negara tersebut telah memiliki gaya hidup tertentu yang jauh dari nilai agama dan kesederhanaan, alias gemar berlaku bodoh, tamak, maksiat, boros dan menjauh dari nilai kebenaran. Memang setiap fase yang terjadi di dalam perjalanan kehidupan sebuah negara akan berbeda, tergantung kondisi yang mempengaruhinya secara naluriah. Namun semakin ke ujung – karena biasanya berkisar lima fase saja – maka akan semakin memperlihatkan tanda-tanda datangnya kehancuran.

Fase yang terjadi bagi perjalanan sebuah bangsa/negara terutama Indonesia akan berkisar tidak lebih dari lima fase saja (bila Allah SWT mengizinkan). Ini di mulai sejak masa kemerdekaan hingga akan berakhir pada masa kehancurannya nanti. Dan untuk lebih memperjelasnya agar Anda sekalian bisa merenungkannya, berikut ini diberikan penjelasan tentang kelima fase tersebut. Di antaranya:

1. Fase Pertama (generasi terbaik dan pendirian sebuah bangsa/negara)
Pada masa ini, maka fase yang terjadi adalah pemantapan kekuasaan melalui penggulingan dan penguasaan terhadap sebuah wilayah dengan cara merebut kekuasaan dari tangan penguasa sebelumnya. Hal ini telah terjadi pada bangsa Indonesia yang telah berhasil merebut kekuasaan dari tangan penjajah kolonial Belanda (VOC) dan Jepang. Sehingga fase ini telah menjadi fase pertama bagi negara Indonesia, karena jelas sekali telah di lewati terutama sejak proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

Di dalam fase ini terdapat keteladanan bagi sebuah bangsa, baik dalam mencapai kejayaan, kepahlawanan, pengorbanan, fanatisme kebangsaan, dan keinginan yang hendak dicapai seluruh komponen bangsa. Disini terdapat pula kebersamaan dan persatuan yang kuat dari setiap lini masyarakat yang ada. Sehingga secara bersama-sama, cita-cita yang ada bisa terwujudkan, yaitu merebut kekuasaan dan mendirikan sebuah negara atau lepas dari jerat penjajahan.

2. Fase Kedua (melanggengkan kekuasaan)
Fase ini adalah kelanjutan cita-cita dari fase pertama. Awalnya mereka masih meneruskan cita-cita dari generasi fase pertama (para pendiri bangsa), namun seiring waktu terjadi pergeseran makna dalam kepemimpinan. Sebelumnya kepemimpinan berarti melindungi dan mensejahterakan rakyat berubah menjadi sikap yang otoriter dan penuh kesewenang-wenangan. Maka pada fase ini terjadilah pengekangan terhadap kebebasan, membukam pemikiran dan pendapat, membatasi peran rakyat dalam urusan pemerintahan dan tersebarnya fitnah.

Dalam fase ini, maka rezim yang berkuasa terkadang lebih mempercayai orang-orang atau kekuatan yang berada di luar negaranya, asalkan mereka tetap loyal kepadanya. Rezim yang berkuasa pun akan terus berusaha menghalangi dan menutup akses jalan kebangkitan orang-orang yang akan melakukan perlawanan. Sosok individu atau kelompok yang memiliki potensi menggoyahkan pemerintahan rezim akan dijauhkan dari pemerintahan, bahkan di tuduh makar dan di penjarakan tanpa pengadilan yang jujur alias sepihak. Sehingga konsentrasi pun cukup terfokus pada bagaimana melanggengkan kekuasaan yang sudah dimiliki. Bahkan meski harus mengorbankan kepentingan rakyat dan bangsa hingga nyawa sekalipun tidak menjadi masalah bagi rezim ini. Yang penting mereka tetap bisa berkuasa dan menikmati hasil dari kekuasaan itu.

Indonesia, tepatnya dimasa Orde Lama dan Orde Baru, pernah mengalami fase semacam ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fase kedua dalam sejarah peradaban bangsa pada umumnya telah di alami oleh bangsa ini.

3. Fase ketiga (masa transisi)
Pada fase ini, maka banyak terjadi pergolakan di dalam sebuah bangsa/negara. Ini terjadi karena telah sekian lama terjadi ketidakadilan dan tindakan yang otoriter oleh para penguasanya. Untuk itu, rakyat yang telah jenuh – melalui tokoh-tokoh yang berpengaruh – mulai bangkit dengan kemarahan dan melakukan perlawanan dimana-mana sebagai wujud dari kebebasan yang ingin diraih. Sehingga pada akhirnya, tumbanglah rezim yang sedang berkuasa dengan tangan besi itu.

Namun, pada masa-masa transisi ini, maka biasanya mereka yang telah berontak dan berhasil menggulingkan kekuasaan sebuah rezim tidak memperhatikan apa saja yang harus dan akan dilakukan setelah berhasil menggulingkan rezim yang berkuasa. Mereka kurang terencana dalam urusan setelah berhasilnya perjuangan mereka. Bahkan kebanyakan dari mereka hanya berpikir tentang bagaimana bisa menghancurkan tirani yang ada tanpa memikirkan bagaimana memperbaiki kondisi setelahnya, yaitu menjadikan kehidupan di masyarakat lebih adil dan sejahtera. Sehingga lambat laun apa yang telah susah payah mereka perjuangkan dengan keringat, harta dan darah menjadi sia-sia, sedangkan hasil akan menjauh dari harapan.

Pada saat ini pula, maka akan banyak pengaruh yang masuk ke dalam bangsa dan hadir pula kekuatan yang hanya ingin mengambil keuntungan. Dengan cara terbuka atau pun tersembunyi, mereka yang berkepentingan itu akan melancarkan niat mereka. Dan biasanya akan merubah paradaban dan sosial masyarakat sebuah bangsa/negara secara perlahan. Yang tentunya tidak lantas menjadikan itu baik, justru semakin merusak kondisi yang ada. Bahkan sebuah bangsa akan mulai kehilangan jati diri dan fanatismenya sendiri, sehingga semakin mudah di “bodohi” oleh kekuatan asing di luar bangsanya.

Fase ini telah terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya sejak pergolakan reformasi 1998, dengan tergulingnya rezim Orde Baru dan munculnya Orde Reformasi hingga sekarang ini.

4. Fase keempat (stabilitas dan ketenangan)
Fase ini terjadi setelah fase transisi selesai. Meski manfaat dari kekuasaan telah berhasil di peroleh, yang di karenakan pengaruh dari kepentingan tertentu dari kekuatan asing, namun fase ini adalah periode yang akan menentukan kemana arah sebuah bangsa/negara. Di fase ini pula akan terjadi perubahan mendasar sistem ketatanegaraan dan kebiasaan. Meski pada umumnya tidak secara terang-terangan, namun bila dilihat dengan seksama akan terlihat jelas, terlebih jika dibandingkan dengan tujuan awal berdirinya negara. Sehingga hilanglah jiwa kepahlawanan.

Pada fase ini, kian banyak berdirinya pabrik-pabrik berskala internasional, di bangun pula gedung-gedung pencakar langit, perkotaan yang luas dengan segala fasilitas hiburannya, serta di dirikannya bangunan monumental dimana-mana, sehingga memperjelas bahwa pada fase ini orang-orang – terutama para elitnya – semakin cinta dunia.

Pada fase ini pula akan terjadi banyak perubahan sudut pandang dan pemikiran para elit atau penguasa. Dan dikarenakan mereka telah mapan dalam kehidupannya, di tambah dengan pengaruh asing, maka hidup yang hedonis dan apatis akan mulai menjangkiti. Sehingga segala yang dikerjakan sedikit demi sedikit akan berorientasi hanya pada pemuasaan hawa nafsu. Yang menyebabkan banyak komponen bangsa tidak mengenal siapa diri mereka sebenarnya sebagai satu kesatuan bangsa. Fanatisme pun kian memudar dan berganti dengan kekaguman kepada bangsa lain. Sehingga fase ini adalah fase yang cukup mengkhawatirkan bagi kelangsungan kehidupan sebuah bangsa/negara, karena telah tiba pada masa yang menentukan kelanjutannya. Kalau tidak segera di perbaiki, maka bangsa/negara akan hancur dan hanya akan meninggalkan sejarah.

Fase ini pun telah dan masih terus di alami oleh NKRI, tepatnya setelah reformasi 1998. Dan bila terus masuk pada fase ini, maka tunggulah bahwa kehancuran akan terjadi dalam waktu yang ditentukan oleh-Nya.

5. Fase kelima (kehancuran)
Pada fase ini, maka yang terjadi adalah kepuasan, sedangkan fanatisme kebangsaan telah menghilang. Dalam fase ini pun rezim yang berkuasa sudah merasa puas dengan pencapaian mereka. Mereka terus mengikuti pendahulu mereka di fase keempat tanpa berusaha kembali pada tujuan awal berdirinya negara. Pemborosan dan gemar berfoya-foya cenderung menjadi kebiasaan mereka. Mereka terus membenamkan diri dengan pemuasaan hawa nafsu, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan. Korupsi, menghambur-hamburkan uang negara, hiburan dan maksiat kian merajalela dimana-mana tanpa tindakan yang tegas dari aparat. Bahkan para “ulama” pun turut menikmati perilaku tercela ini, dan terus bersembunyi di balik baju kemunafikkannya. Sehingga fitnah pun kian banyak di dalam kehidupan bangsa/negara.

Fase ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar orang tidak mengetahui lagi apa yang harus dikerjakan dan apa saja yang mestinya di tinggalkan. Kebijakan yang dikeluarkan tidak lagi berdasarkan pada pemikiran yang cerdas dan nilai-nilai luhur agama. Bahkan pembuat kebijakan sendiri adalah mereka yang sudah jauh dari aqidah agama. Dan tidak sedikit yang telah menjadi kaki tangan syaitan dalam menyesatkan umat manusia, melalui organisasi-organisai rahasianya. Sehingga apapun undang-undang dan aturan yang ada hanya menyenangkan mereka yang cinta dunia dan senang memenuhi hawa nafsunya, sedangkan bagi yang berpegang teguh pada aturan Tuhan menjadi tertindas. Baik secara langsung atau pun tidak, karena rezim yang ada tidak lagi menjadikan kebaikan beragama sebagai kebiasaan hidup.

Sehingga, seiring berjalannya waktu, maka dukungan terhadap rezim akan hilang. Sebagian yang mendukung dan lainnya menolak. Ini jelas memperlemah kekuatan yang dimiliki oleh bangsa yang berdaulat, sedangkan rezim yang ada akan berada di ujung jurang kehancuran. Nafsu para elit dan rusaknya akhlak di dalam masyarakat makin memperparah kerusakan kondisi bangsa/negara dan meruntuhkan kekuatan yang dibangun oleh para pendahulunya. Dan saat yang tidak mendukung – meskipun lebih sedikit dari yang mendukung – mulai bersatu dalam satu pemikiran dan pemimpin, maka akan terjadilah revolusi besar-besaran. Dan tentunya keadaan yang terjadi bagi sebuah rezim, bangsa dan negara akan hancur berantakan, bahkan bisa musnah dan berganti dengan yang baru.

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya” (QS. Al-Israa’ [17] ayat 16)

Inilah fase terakhir sebuah bangsa/negara, dimana akan dan telah terjadi kehancuran dimana-mana. Kemudian bangsa/negara yang ada sebelumnya akan berganti dengan yang baru, dengan sistem dan ketatanegaraan yang baru serta cita-cita yang baru. Dan fase ini adalah fase dimana sekarang sedang terjadi di Indonesia. Memang belum tampak nyata kehancurannya, tapi secara perlahan-lahan sedang terjadi. Dan nanti bila tiba waktunya – atas izin Allah SWT – maka kehancuran pun akan benar-benar terjadi. Baik dengan cara sistematis atau pun melalui cara-cara yang tidak bisa diperkirakan (laknatullah). Sehingga atas izin-Nya, maka hilanglah sebuah bangsa yang bernama Indonesia, lalu berganti dengan bangsa yang baru, dengan sistem dan peradaban yang baru pula.

“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain” (QS. Al-An’aam [6] ayat 6)

*****

Demikianlah pemaparan singkat mengenai fase sebuah bangsa, khususnya yang telah, sedang dan akan dialami oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semua yang ada tidak langsung berkaitan dengan nubuat/ramalan yang telah ada sebelumnya, tetapi lebih kepada mencermati gejala sosial dan perputaran roda kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Diperkuat pula dengan apa yang pernah dipaparkan oleh seorang ilmuwan sekaligus ulama Islam di abad ke-14 Masehi, yaitu Ibnu Khaldun dalam Mukaddimah kitab Al-`Ibar karyanya.

Semoga apa yang telah dipaparkan di atas menjadi bahan renungan kita bersama, tentang apa yang telah, sedang dan akan terjadi bagi keutuhan bangsa ini. Dan hemat saya, baiklah bagi kita untuk terus memperbaiki diri dan mempersiapkan dengan sebaik mungkin apa saja yang diperlukan untuk hari depan. Dan bila seandainya terjadi kehancuran sebagaimana fase kelima di atas, maka insyaAllah kita akan siap menghadapinya. Namun jika itu semua tidak terjadi, maka tentulah kita sudah menjadi seorang pribadi yang lebih baik dari sekarang. Yang pastinya akan mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi kita sendiri di dua dunia.

Hanya Allah SWT lah yang berkuasa atas segala peristiwa dan kejadian. Baik yang telah, sedang dan akan terjadi kemudian. Tugas kita hanyalah patuh dan selalu berserah diri kepada-Nya.

Ramalan Jayabaya (Jongko Joyoboyo) Tentang Nusantara

1. Pendahuluan

Ramalan yang bernada pilu itu pantas dikumandangkan lagi agar kita bisa berkaca diri. Para elite politik dan pe
megang tampuk kekuasaan pun selayaknya merefleksikan diri atas segala sesuatu yang telah dilakukannya, yang seakan-akan justru “menggenapi” ramalan itu.

Ramalan Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang dipercaya telah ditulis oleh Prabu Jayabaya, raja dari kerajaan Kadiri/Kediri. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa yang dilestarikan secara turun temurun oleh para pujangga. Asal usul utama serat Jangka Jayabaya dapat dilihat pada kitab Musarar yang digubah oleh Sunan Giri Prapen. Sekalipun banyak keraguan tentang keasliannya, tapi sangat jelas bunyi pada bait pertama dari kitab Musarar yang menuliskan bahwasanya Jayabaya lah yang membuat ramalan-ramalan tersebut; “Kitab Musarar dibuat tatkala Prabu Jayabaya di Kediri yang gagah perkasa, musuh takut dan takluk, tak ada yang berani.”

2. Asal-usul Ramalan

Tradisi Jawa mengakui, Ramalan Jayabaya ditulis oleh Prabu Jayabaya, Raja Kerajaan Kadiri/Kediri (1135-1159 Masehi) yang bergelar Sri Maharaja Sri Warmmeswara Madhusudanawatarani ndita Suhrtsingha Parakrama Digjayottunggadewan ama. Gelar yang amat panjang itu tertera pada tiga prasasti batu yang ditemukan dan dikenal sebagai peninggalan sang raja, yakni prasasti Hantang (1135 M), prasasti Talan (1136 M), dan prasasti dari Desa Jepun (1144 M).

Pada zamannya, ditopang kekuatan armada laut yang tangguh, kekuasaannya meluas tidak hanya meliputi Tanah Jawa, tetapi hingga pantai Kalimantan. Bahkan, Ternate pun menjadi kerajaan subordinat kerajaannya. Sebagai raja dan pujangga, Prabu Jayabaya memandang jauh ke depan dengan mata hati dan perasaan. Ia meramalkan keadaan kacau balau, yang disebutnya sebagai “wolak-walik ing zaman” atau keadaan zaman yang serba jungkir balik.

Dari berbagai sumber dan keterangan yang ada mengenai Ramalan Jayabaya, maka pada umumnya para sarjana sepakat bahwa sumber ramalan ini sebenarnya hanya satu, yakni Kitab Asrar (Musarar) karangan Sunan Giri Perapan (Sunan Giri ke-3) yang dikumpulkannya pada tahun Saka 1540 = 1028 H = 1618 M, hanya selisih 5 tahun dengan selesainya kitab Pararaton tentang sejarah Majapahit dan Singosari yang ditulis di pulau Bali 1535 Saka atau 1613 M. Jadi penulisan sumber ini sudah sejak zamannya Sultan Agung dari Mataram bertahta (1613-1645 M).

Kitab Jongko Joyoboyo pertama dan dipandang asli, adalah dari buah karya Pangeran Wijil I dari Kadilangu (sebutannya Pangeran Kadilangu II) yang dikarangnya pada tahun 1666-1668 Jawa = 1741-1743 M. Sang pujangga ini memang seorang pangeran yang bebas. Mempunyai hak merdeka, yang artinya punya kekuasaan wilayah “Perdikan” yang berkedudukan di Kadilangu, dekat Demak! Memang beliau keturunan Sunan Kalijaga, sehingga logis bila beliau dapat mengetahui sejarah leluhurnya dari dekat, terutama tentang riwayat masuknya Sang Prabu Brawijaya terakhir (ke-5) mengikuti agama baru; Islam, sebagai pertemuan segitiga antara Sunan Kalijaga, Brawijaya ke-V dan Penasehat sang baginda bernama Sabda Palon dan Nayagenggong.

Disamping itu beliau menjabat sebagai Kepala Jawatan Pujangga Keraton Kartasura tatkala zamannya Sri Paku Buwana II (1727-1749). Hasil karya sang Pangeran ini berupa buku-buku misalnya, Babad Pajajaran, Babad Majapahit, Babad Demak, Babad Pajang, Babad Mataram, Raja Kapa-kapa, Sejarah Empu, dll. Tatkala Sri Paku Buwana I naik tahta (1704-1719) yang penobatannya di Semarang, Gubernur Jenderalnya benama van Outhoorn yang memerintah pada tahun 1691-1704. Kemudian diganti G.G van Hoorn (1705-1706), Pangerannya Sang Pujangga yang pada waktu masih muda. Didatangkan pula di Semarang sebagai Penghulu yang memberi Restu untuk kejayaan Keraton pada tahun 1629 Jawa = 1705 M, yang disaksikan GG. Van Hoorn.

Sang pujangga wafat pada hari Senin Pon, 7 Maulud Tahun Be Jam’iah 1672 Jawa atau 1747 Masehi, yang pada zamannya Sri Paku Buwono 11 di Surakarta. Kedudukannya sebagai Pangeran Merdeka diganti oleh puteranya sendiri yakni Pangeran Soemekar, lalu berganti nama Pangeran Wijil II di Kadilangu (Pangeran Kadilangu III), sedangkan kedudukannya sebagai pujangga keraton Surakarta diganti oleh Ngabehi Yasadipura I, pada hari Kemis Legi,10 Maulud Tahun Be 1672 Jawa = 1747 Masehi.

3. Isi Ramalan

Jongko Joyoboyo yang kita kenal sekarang ini adalah gubahan dari Kitab Musarar, yang sebenarnya untuk menyebut “Kitab Asrar” karangan Sunan Giri ke-3 tersebut. Selanjutnya para pujangga dibelakangnya juga menyebut nama baru itu. Kitab Asrar/Musarar itu memuat lkhtisar (ringkasan) riwayat negara Jawa, yaitu gambaran gilir bergantinya negara sejak zaman purbakala hingga jatuhnya Majapahit lalu diganti dengan Ratu Hakikat ialah sebuah kerajaan Islam pertama di Jawa yang disebut sebagai ”Giri Kedaton”.

Berikut ini adalah sebagian dari isi kitab Musarar yang merupakan gubahan dari Jongko Joyoboyo:

a). Asmarandana
1.Kitab Musarar dibuat tatkala Prabu Jayabaya di Kediri yang gagah perkasa, Musuh takut dan takluk, tak ada yang berani.
2.Beliau sakti sebab titisan Batara wisnu. Waktu itu Sang Prabu menjadi raja agung, pasukannya raja-raja.
3.Terkisahkan bahwa Sang Prabu punya putra lelaki yang tampan. Sesudah dewasa dijadikan raja di Pagedongan. Sangat raharja negaranya.
4.Hal tersebut menggembirakan Sang Prabu. Waktu itu tersebutkan Sang Prabu akan mendapat tamu, seorang raja pandita dari Rum (Kontantinopel/Istanbul) bernama, Sultan Maolana.
5.Lengkapnya bernama Ngali Samsujen. Kedatangannya disambut sebaik-baiknya. Sebab tamu tersebut seorang raja pandita lain bangsa pantas dihormati.
6.Setelah duduk Sultan Ngali Samsujen berkata: “Sang Prabu Jayabaya, perkenankan saya memberi petuah padamu mengenai Kitab Musarar.”
7.Yang menyebutkan tinggal tiga kali lagi kemudian kerajaanmu akan diganti oleh orang lain”. Sang Prabu mendengarkan dengan sebaik-baiknya. Karena beliau telah mengerti kehendak Dewata.
8.Sang Prabu segera menjadi murid sang Raja Pandita. Segala isi Kitab Musarar sudah diketahui semua. Beliaupun ingat tinggal menitis 3 kali.
9.Kelak akan diletakkan dalam teken Sang Pandita yang ditinggal di Ka`bah yang membawa Imam Supingi untuk menaikkan kutbah.
10.Senjata ecis itu yang bernama Udharati. Dikelak kemudian hari ada Maolana masih cucu Rasul yang mengembara sampai ke Pulau Jawa membawa ecis tersebut. Kelak menjadi punden Tanah Jawa.
11.Raja Pandita pamit dan musnah dari tempat duduk. Kemudian terkisahkan setelah satu bulan Sang Prabu memanggil putranya.
12.Setelah sang putra datang lalu diajak ke gunung Padang. Ayah dan putra itu setelah datang lalu naik ke gunung.
13.Disana ada Ajar bernama Ajar Subrata. Menjemput Prabu Jayabaya seorang raja yang berincoknito termasuk titisan Bhatara Wisnu.
14.Karenanya Sang Prabu sangat waspada, tahu sebelum kejadian mengenai raja-raja karena Sang Prabu menerima sasmita gaib.
15.Bila Islam seperti Nabi. Prabu Jayabaya bercengkrama di gunung sudah lama. Bertemu dengan ki Ajar di gunung Padang. Yang bertapa brata sehingga apa yang dikehendaki terjadi.
16.Tergopoh-gopoh menghormati. Setelah duduk ki Ajar memanggil seorang endang yang membawa sesaji. Berwarna-warni isinya. Tujuh warna-warni dan lengkap delapan dengan endangnya.
17.Jadah (ketan) setakir, bawang putih satu talam, kembang melati satu bungkus, darah sepitrah, kunir sarimpang, sebatang pohon kajar dan kembang mojar satu bungkus.
18.Kedelapan endang seorang. Kemudian ki Ajar menghaturkan sembah: “Inilah hidangan kami untuk sang Prabu”. Sang Prabu waspada kemudian menarik senjata kerisnya.
19.Ki Ajar ditikam mati. Demikian juga endangnya. Keris kemudian dimasukkan lagi. Cantrik-cantrik berlarian karena takut. Sedangkan putra raja kecewa melihat perbuatan ayahnya.
20.Sang putra akan bertanya merasa takut. Kemudian mereka pun pulang. Datang di kedaton, Sang Prabu berbicara dengan putranya.
21.Hai anakku. Kamu tahu ulah si Ajar yang saya bunuh. Sebab berdosa kepada guru saya Sultan Maolana Ngali Samsujen tatkala masih muda.

b). Sinom
1.Dia itu sudah diwejang (diberitahu) oleh guru mengenai kitab Musarar. Sama seperti saya. Namun dia menyalahi janji, musnah raja-raja di Pulau Jawa. Toh saya sudah diberitahu bahwa saya tinggal 3 kali lagi (menitis).
2.Bila sudah menitis tiga kali kemudian ada jaman lagi bukan perbuatan saya. Sudah dikatakan oleh Maolana Ngali tidak mungkin berobah lagi. Diberi lambang Jaman catur semune segara asat.
3.Itulah Jenggala, Kediri, Singasari dan Ngurawan. Empat raja itu masih kekuasaan saya. Negaranya bahagia di atas bumi. Menghancurkan keburukan.
4.Setelah 100 tahun musnah keempat kerajaan tersebut. Kemudian ada jaman lagi yang bukan milik saya, sebab saya sudah terpisah dengan saudara-saudara ditempat yang rahasia.
5.Di dalam teken sang guru Maolana Ngali. Demikian harap diketahui oleh anak cucu bahwa akan ada zaman Anderpati yang bernama Kala-wisesa.
6.Lambangnya: Sumilir naga kentir semune liman pepeka. Itu negara Pajajaran. Negara tersebut tanpa keadilan dan tata negara, Setelah seratus tahun kemudian musnah.
7.Sebab berperang dengan saudara. Hasil bumi diberi pajak emas. Sebab saya mendapat hidangan Kunir sarimpang dari ki Ajar. Kemudian berganti jaman di Majapahit dengan rajanya Prabu Brawijaya.
8.Demikian nama raja bergelar Sang Rajapati Dewanata. Alamnya disebut Anderpati, lamanya sepuluh windu (80 tahun). Hasil negara berupa picis (uang). Ternyata waktu itu dari hidangan ki Ajar.
9.Hidangannya Jadah satu takir. Lambangnya waktu itu Sima galak semune curiga ketul. Kemudian berganti jaman lagi. Di Gelagahwangi dengan ibukota di Demak. Ada agama dengan pemimpinnya bergelar Diyati Kalawisaya.
10.Enam puluh lima tahun kemudian musnah. Yang bertahta Ratu Adil serta wali dan pandita semuanya cinta. Pajak rakyat berupa uang. Temyata saya diberi hidangan bunga Melati oleh ki Ajar.
11.Negara tersebut diberi lambang: Kekesahan durung kongsi kaselak kampuhe bedah. Kemudian berganti jaman Kalajangga. Beribukota Pajang dengan hukum seperti di Demak. Tidak diganti oleh anaknya. 36 tahun kemudian musnah.
12.Negara ini diberi lambang: cangkrama putung watange. Orang di desa terkena pajak pakaian dan uang. Sebab ki Ajar dahulu memberi hidangan sebatang pohon kajar. Kemudian berganti jaman di Mataram. Kalasakti Prabu Anyakrakusuma.
13.Dicintai pasukannya. Kuat angkatan perangnya dan kaya, disegani seluruh bangsa Jawa. Bahkan juga sebagai gantinya Ajar dan wali serta pandita, bersatu dalam diri Sang Prabu yang adil.
14.Raja perkasa tetapi berbudi halus. Rakyat kena pajak reyal. Sebab waktu itu saya mendapat hidangan bawang putih dari ki Ajar. Rajanya diberi gelar: Sura Kalpa semune lintang sinipat.
15.Kemudian berganti lagi dengan lambang: Kembang sempol Semune modin tanpa sreban. Raja yang keempat yang penghabisan diberi lambang Kalpa sru kanaka putung. Seratus tahun kemudian musnah sebab melawan sekutu. Kemudian ada nakhoda yang datang berdagang.
16.Berdagang di tanah Jawa kemudian mendapat sejengkal tanah. Lama kelamaan ikut perang dan selalu menang, sehingga terpandang di pulau Jawa. Zaman sudah berganti meskipun masih keturunan Mataram. Negara bernama Nyakkrawati dan ibukota di Pajang.
17.Raja berpasukan campur aduk. Disegani setanah Jawa. Yang memulai menjadi raja dengan gelar Layon keli semune satriya brangti. Kemudian berganti raja yang bergelar: semune kenya musoni. Tidak lama kemudian berganti.
18.Nama rajanya Lung gadung rara nglikasi (Raja yang penuh inisiatif dalam segala hal, namun memiliki kelemahan suka wanita; Sukarno) kemudian berganti gajah meta semune tengu lelaki (Raja yang disegani/ditakuti, namun nista; Suharto). Enam puluh tahun menerima kutukan sehingga tenggelam negaranya dan hukum tidak karu-karuan.
19.Waktu itu pajaknya rakyat adalah uang anggris dan uwang. Sebab saya diberi hidangan darah sepitrah. Kemudian negara geger. Tanah tidak berkasiat, pemerintah rusak. Rakyat celaka. Bermacam-macam bencana yang tidak dapat ditolak.
20.Negara rusak. Raja berpisah dengan rakyat. Bupati berdiri sendiri-sendiri. Kemudian berganti jaman Kutila. Rajanya Kara Murka (Raja-raja yang saling balas dendam). Lambangnya Panji loro semune Pajang Mataram (Dua kekuatan pimpinan yang saling jegal ingin menjatuhkan).
21.Nakhoda (Orang asing) ikut serta memerintah. Punya keberanian dan kaya. Sarjana (Orang arif dan bijak) tidak ada. Rakyat sengsara. Rumah hancur berantakan diterjang jalan besar. Kemudian diganti dengan lambang Rara ngangsu, randa loro nututi pijer tetukar (Ratu yang selalu diikuti/diintai dua saudara wanita tua untuk menggantikannya; Megawati).
22.Tidak berkesempatan menghias diri (Raja yang tidak sempat mengatur negara sebab adanya masalah-masalah yang merepotkan), sinjang kemben tan tinolih itu sebuah lambang yang menurut Seh Ngali Samsujen datangnya Kala Bendu. Di Semarang Tembayat itulah yang mengerti/memahami lambang tersebut.
23.Pajak rakyat banyak sekali macamnya. Semakin naik. Panen tidak membuat kenyang. Hasilnya berkurang. Orang jahat makin menjadi-jadi. Orang besar hatinya jail. Makin hari makin bertambah kesengsaraan negara.
24.Hukum dan pengadilan negara tidak berguna. Perintah berganti-ganti. Keadilan tidak ada. Yang benar dianggap salah. Yang jahat dianggap benar. Setan menyamar sebagai wahyu. Banyak orang melupakan Tuhan dan orang tua.
25.Wanita hilang kehormatannya. Sebab saya diberi hidangan Endang seorang oleh ki Ajar. Mulai perang tidak berakhir. Kemudian ada tanda negara pecah.
26.Banyak hal-hal yang luar biasa. Hujan salah waktu. Banyak gempa dan gerhana. Nyawa tidak berharga. Tanah Jawa berantakan. Kemudian raja Kara Murka Kutila musnah.
27.Kemudian kelak akan datang tunjung putih semune Pudak kasungsang (Raja berhati putih namun masih tersembunyi). Lahir di bumi Mekah (Orang Islam yang sangat bertauhid). Menjadi raja di dunia, bergelar Ratu Amisan, redalah kesengsaraan di bumi, nakhoda ikut ke dalam persidangan.
28.Raja keturunan waliyullah. Berkedaton dua di Mekah dan Tanah Jawa (Orang Islam yang sangat menghormati leluhurnya dan menyatu dengan ajaran tradisi Jawa (kawruh Jawa)). Letaknya dekat dengan gunung Perahu, sebelah barat tempuran. Dicintai pasukannya. Memang raja yang terkenal sedunia.
29.Waktu itulah ada keadilan. Rakyat pajaknya dinar, sebab saya diberi hidangan bunga seruni oleh ki Ajar. Waktu itu pemerintahan raja baik sekali. Orangnya tampan, senyumnya manis sekali.

c). Bait-bait lain dari Jongko Joyoboyo
1.Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran — Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda (mobil).
2.Tanah Jawa kalungan wesi — Pulau Jawa berkalung besi (rel kereta api).
3.Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang — Perahu berjalan di angkasa (pesawat terbang).
4.Kali ilang kedhunge — Sungai kehilangan mata air.
5.Pasar ilang kumandhang — Pasar kehilangan suara (mall, plaza).
6.Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak — Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.
7.Bumi saya suwe saya mengkeret — Bumi semakin lama semakin mengerut/ mengecil (karena majunya teknologi).
8.Sekilan bumi dipajeki — Sejengkal tanah dikenai pajak.
9.Jaran doyan mangan sambel — Kuda suka makan sambal.
10.Wong wadon nganggo pakeyan lanang — Orang perempuan berpakaian lelaki.
11.Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman— Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik (zaman edan).
12.Akeh janji ora ditetepi — Banyak janji tidak ditepati.
13.Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe— Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
14.Manungsa padha seneng nyalah— Orang-orang saling lempar kesalahan/senang berbuat salah.
15.Ora ngendahake hukum Hyang Widhi— Tak peduli akan hukum Hyang Widhi (Tuhan).
16.Barang jahat diangkat-angkat— Yang jahat dijunjung-junjung (diagungkan).
17.Barang suci dibenci— Sesuatu yang suci (justru) dibenci.
18.Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit— Banyak orang hanya mementingkan uang.
19.Lali kamanungsan— Lupa jati kemanusiaan.
20.Lali kabecikan— Lupa hikmah kebaikan.
21.Lali sanak lali kadang— Lupa sanak lupa saudara.
22.Akeh bapa lali anak— Banyak ayah lupa anak.
23.Akeh anak wani nglawan ibu— Banyak anak berani melawan ibu.
24.Nantang bapa— Menantang ayah.
25.Sedulur padha cidra— Saudara dan saudara saling khianat.
26.Kulawarga padha curiga— Keluarga saling curiga.
27.Kanca dadi mungsuh — Kawan menjadi lawan.
28.Akeh manungsa lali asale — Banyak orang lupa asal-usul.
29.Ukuman Ratu ora adil — Hukuman raja/pemimpin tidak adil.
30.Akeh pangkat sing jahat lan ganjil-– Banyak pejabat jahat dan ganjil.
31.Akeh kelakuan sing ganjil — Banyak ulah-tabiat yang ganjil.
32.Wong apik-apik padha kapencil — Orang yang baik justru tersisih.
33.Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin — Banyak orang kerja yang halal justru merasa malu.
34.Luwih utama ngapusi — Lebih mengutamakan menipu.
35.Wegah nyambut gawe — Malas untuk bekerja.
36.Kepingin urip mewah — Inginnya hidup mewah.
37.Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka — Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
38.Wong bener thenger-thenger — Orang (yang) benar termangu-mangu (dan kesulitan).
39.Wong salah bungah — Orang (yang) salah gembira ria.
40.Wong apik ditampik-tampik-– Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong).
41.Wong jahat munggah pangkat— Orang (yang) jahat naik pangkat.
42.Wong agung kasinggung— Orang (yang) mulia dilecehkan.
43.Wong ala kapuja— Orang (yang) jahat dipuji-puji.
44.Wong wadon ilang kawirangane— perempuan hilang malunya.
45.Wong lanang ilang kaprawirane— Laki-laki hilang perwira/kejantanannya (sifat kesatria).
46.Akeh wong lanang ora duwe bojo— Banyak laki-laki tak mau beristri.
47.Akeh wong wadon ora setya marang bojone— Banyak perempuan ingkar pada suami.
48.Akeh ibu padha ngedol anake— Banyak ibu menjual anak.
49.Akeh wong wadon ngedol awake— Banyak perempuan menjual diri.
50.Akeh wong ijol bebojo— Banyak orang tukar istri/suami.
51.Wong wadon nunggang jaran— Perempuan menunggang kuda (melanggar kodratnya karena menjadi kepala keluarga).
52.Wong lanang linggih plangki— Laki-laki naik tandu (pemalas).
53.Randha seuang loro— Dua janda seharga seuang (Red: seuang = 8,5 sen).
54.Prawan seaga lima— Lima perawan seharga lima picis (murah).
55.Dhudha pincang laku sembilan uang— Duda pincang laku sembilan uang (asal kaya walaupun jelek tetap laku).
56.Akeh wong ngedol ngelmu— Banyak orang berdagang ilmu (ustad, ulama gadungan).
57.Akeh wong ngaku-aku— Banyak orang mengaku diri (kampanye).
58.Njabane putih njerone dhadhu— Di luar putih di dalam jingga.
59.Ngakune suci, nanging sucine palsu— Mengaku suci, tapi palsu belaka.
60.Akeh bujuk akeh lojo— Banyak tipu banyak muslihat.
61.Akeh udan salah mangsa— Banyak hujan salah musim.
62.Akeh prawan tuwa— Banyak perawan tua.
63.Akeh randha nglairake anak— Banyak janda melahirkan bayi (tanpa nikah).
64.Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne — Banyak anak lahir mencari bapaknya.
65.Agomo akeh sing nantang— Agama banyak ditentang.
66.Prikamanungsan saya ilang— Perikemanusiaan semakin hilang.
67.Omah suci dibenci— Rumah suci (tempat ibadah) dijauhi.
68.Omah ala saya dipuja— Rumah maksiat makin dipuja.
69.Wong wadon lacur ing ngendi-endi— Perempuan menjual diri dimana-mana.
70.Akeh laknat— Banyak kutukan
71.Akeh pengkianat— Banyak pengkhianat.
72.Anak mangan bapak—Anak makan (menindas) bapak.
73.Sedulur mangan sedulur—Saudara makan (menindas) saudara.
74.Kanca dadi mungsuh—Kawan menjadi lawan.
75.Guru disatru—Guru dimusuhi.
76.Tangga padha curiga—Tetangga saling curiga.
77.Kana-kene saya angkara murka — Angkara murka semakin menjadi-jadi.
78.Sing weruh kebubuhan—Barangsiapa tahu terkena beban.
79.Sing ora weruh ketutuh—Sedang yang tak tahu disalahkan.
80.Besuk yen ana peperangan—Kelak jika terjadi perang.
81.Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor—Datang dari timur, barat, selatan, dan utara (perang dunia).
82.Akeh wong becik saya sengsara— Banyak orang baik makin sengsara.
83.Wong jahat saya seneng— Sedang yang jahat makin bahagia.
84.Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul— Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
85.Wong salah dianggep bener-–Orang salah dipandang benar.
86.Pengkhianat nikmat—Pengkhianat nikmat.
87.Durjana saya sempurna— Durjana semakin sempurna.
88.Wong jahat munggah pangkat— Orang jahat naik pangkat.
89.Wong lugu kebelenggu— Orang yang lugu dibelenggu.
90.Wong mulya dikunjara— Orang yang mulia dipenjara.
91.Sing curang garang— Yang curang berkuasa.
92.Sing jujur kojur— Yang jujur sengsara.
93.Pedagang akeh sing keplarang— Pedagang banyak yang tenggelam.
94.Wong main akeh sing ndadi—Penjudi banyak merajalela.
95.Akeh barang haram—Banyak barang haram.
96.Akeh anak haram—Banyak anak haram.
97.Wong wadon nglamar wong lanang—Perempuan melamar laki-laki.
98.Wong lanang ngasorake drajate dhewe—Laki-laki memperhina derajat sendiri.
99.Akeh barang-barang mlebu luang—Banyak barang terbuang-buang.
100.Akeh wong kaliren lan wuda—Banyak orang lapar dan telanjang.
101.Wong tuku ngglenik sing dodol—Pembeli membujuk penjual.
102.Sing dodol akal okol—Si penjual bermain siasat.
103.Wong golek pangan kaya gabah diinteri—Mencari rezki ibarat gabah ditampi.
104.Sing kebat kliwat—Yang tangkas lepas.
105.Sing telah sambat—Yang terlanjur menggerutu.
106.Sing gedhe kesasar—Yang besar tersasar.
107.Sing cilik kepleset—Yang kecil terpeleset.
108.Sing anggak ketunggak—Yang congkak terbentur.
109.Sing wedi mati—Yang takut mati.
110.Sing nekat mbrekat—Yang nekat mendapat berkat.
111.Sing jerih ketindhih—Yang hati kecil tertindih.
112.Sing ngawur makmur—Yang ngawur makmur.
113.Sing ngati-ati ngrintih—Yang berhati-hati merintih.
114.Sing ngedan keduman—Yang main gila menerima bagian.
115.Sing waras nggagas—Yang sehat pikiran berpikir.
116.Wong tani ditaleni—Orang (yang) bertani diikat.
117.Wong dora ura-ura—Orang (yang) bohong berdendang.
118.Ratu ora netepi janji, musna panguwasane—Raja/pemimpin ingkar janji, hilang wibawanya.
119.Bupati dadi rakyat—Pegawai tinggi menjadi rakyat.
120.Wong cilik dadi priyayi—Rakyat kecil jadi priyayi.
121.Sing mendele dadi gedhe—Yang curang jadi besar.
122.Sing jujur kojur—Yang jujur celaka.
123.Akeh omah ing ndhuwur jaran—Banyak rumah di punggung kuda.
124.Wong mangan wong—Orang makan sesamanya.
125.Anak lali bapak—Anak lupa bapa.
126.Wong tuwa lali tuwane—Orang tua lupa ketuaan mereka.
127.Pedagang adol barang saya laris—Jualan pedagang semakin laris.
128.Bandhane saya ludhes—Namun harta mereka makin habis.
129.Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan—Banyak orang mati kelaparan di samping makanan.
130.Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara—Banyak orang berlimpah harta tapi hidup sengsara.
131.Sing edan bisa dandan—Yang gila bisa bersolek.
132.Sing bengkong bisa nggalang gedhong—Si bengkok (orang jahat) membangun rumah mewah dan mahligai.
133.Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil—Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
134.Ana peperangan ing njero—Terjadi perang di dalam.
135.Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham—Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.
136.Durjana saya ngambra-ambra—Kejahatan makin merajalela.
137.Penjahat saya tambah—Penjahat makin banyak.
138.Wong apik saya sengsara—Yang baik makin sengsara.
139.Akeh wong mati jalaran saka peperangan—Banyak orang mati karena perang.
140.Kebingungan lan kobongan—Karena bingung dan kebakaran.
141.Wong bener saya thenger-thenger-–Si benar makin tertegun.
142.Wong salah saya bungah-bungah—Si salah makin sorak sorai.
143.Akeh bandha musna ora karuan lungane—Banyak harta hilang entah ke mana.
144.Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe—Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.
145.Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram—Banyak barang haram, banyak anak haram.
146.Bejane sing lali, bejane sing eling—Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
147.Nanging sauntung-untunge sing lali—Tapi betapapun beruntung si lupa.
148.Isih untung sing waspada—Masih lebih beruntung si waspada.
149.Angkara murka saya ndadi—Angkara murka semakin menjadi.
150.Kana-kene saya bingung-–Di sana-sini makin bingung.
151.Pedagang akeh alangane—Pedagang banyak rintangan.
152.Akeh buruh nantang juragan—Banyak buruh melawan majikan.
153.Juragan dadi umpan—Majikan menjadi umpan.
154.Sing suwarane seru oleh pengaruh—Yang bersuara tinggi (politikus) mendapat pengaruh.
155.Wong pinter diingar-ingar—Si pandai direcoki.
156.Wong ala diuja—Si jahat dimanjakan.
157.Wong ngerti mangan ati—Orang yang mengerti makan hati.
158.Bandha dadi memala—Harta benda menjadi penyakit
159.Pangkat dadi pemikat—Pangkat/jabatan menjadi pemukau.
160.Sing sawenang-wenang rumangsa menang — Yang sewenang-wenang merasa menang.
161.Sing ngalah rumangsa kabeh salah—Yang mengalah merasa serba salah.
162.Ana Bupati saka wong sing asor imane—Ada bupati berasal orang beriman rendah.
163.Patihe kepala judhi—Maha menterinya bandar judi.
164.Wong sing atine suci dibenci—Yang berhati suci dibenci.
165.Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat—Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
166.Pemerasan saya ndadra—Pemerasan merajalela.
167.Maling lungguh wetenge mblenduk — Pencuri (koruptor) duduk berperut gendut.
168.Pitik angrem saduwure pikulan—Ayam mengeram di atas pikulan.
169.Maling wani nantang sing duwe omah—Pencuri menantang si empunya rumah.
170.Begal pada ndhugal—Penyamun semakin kurang ajar.
171.Rampok padha keplok-keplok—Perampok semua bersorak-sorai.
172.Wong momong mitenah sing diemong—Si pengasuh memfitnah yang diasuh.
173.Wong jaga nyolong sing dijaga—Si penjaga mencuri yang dijaga.
174.Wong njamin njaluk dijamin—Si penjamin minta dijamin.
175.Akeh wong mendem donga—Banyak orang mabuk doa.
176.Kana-kene rebutan unggul—Di mana-mana berebut menang (pilkada dan pemilu).
177.Angkara murka ngombro-ombro—Angkara murka menjadi-jadi.
178.Agama ditantang—Agama ditantang.
179.Akeh wong angkara murka—Banyak orang angkara murka.
180.Nggedhekake duraka—Membesar-besarkan durhaka.
181.Ukum agama dilanggar—Hukum agama dilanggar.
182.Prikamanungsan di-iles-iles—Perikemanusiaan diinjak-injak.
183.Kasusilan ditinggal—Tata susila diabaikan.
184.Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi—Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.
185.Wong cilik akeh sing kepencil—Rakyat kecil banyak tersingkir.
186.Amarga dadi korbane si jahat sing jajil—Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
187.Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit—Lalu datang Raja /pemimpin berpengaruh dan punya berprajurit.
188.Negarane ambane saprawolon—Lebar negeri seperdelapan dunia.
189.Tukang mangan suap saya ndadra—Pemakan suap semakin merajalela.
190.Wong jahat ditampa—Orang jahat diterima.
191.Wong suci dibenci—Orang suci dibenci.
192.Timah dianggep perak—Timah dianggap perak.
193.Emas diarani tembaga—Emas dibilang tembaga.
194.Dandang dikandakake kuntul—Gagak disebut bangau.
195.Wong dosa sentosa—Orang berdosa sentosa.
196.Wong cilik disalahake—Rakyat jelata dipersalahkan.
197.Wong nganggur kesungkur—Si penganggur tersungkur.
198.Wong sregep krungkep—Si tekun terjerembab.
199.Wong nyengit kesengit—Orang busuk hati dibenci.
200.Buruh mangluh—Buruh menangis.
201.Wong sugih krasa wedi—Orang kaya ketakutan.
202.Wong wedi dadi priyayi—Orang takut jadi priyayi.
203.Senenge wong jahat-–Berbahagialah si jahat.
204.Susahe wong cilik—Bersusahlah rakyat kecil.
205.Akeh wong dakwa dinakwa—Banyak orang saling tuduh.
206.Tindake manungsa saya kuciwa—Ulah manusia semakin tercela.
207.Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi—Para raja/pemimpin berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.
208.Wong Jawa kari separo—Orang Jawa tinggal setengah.
209.Landa-Cina kari sejodho — Belanda-Cina tinggal sepasang.
210.Akeh wong ijir, akeh wong cethil—Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.
211.Sing eman ora keduman—Si hemat tidak mendapat bagian.
212.Sing keduman ora eman—Yang mendapat bagian tidak berhemat.
213.Akeh wong mbambung—Banyak orang berulah dungu.
214.Akeh wong limbung—Banyak orang limbung (kosong pikiran).
215.Selot-selote mbesuk wolak-waliking zaman teko—Lambat laun nanti terbolak-baliknya zaman pun datang.

Tambahan:
Selain yang telah disebutkan di atas, Prabu Jayabaya pada akhirnya membagi zaman yang sudah, sedang dan akan terjadi nanti, khususnya di Nusantara. Lama waktunya yaitu 2.100 tahun matahari (1 tahun matahari = ±10,3 tahun kita sekarang). Ramalannya itu lalu menjadi Tri-takali, yaitu:

1.Zaman permulaan disebut KALI-SWARA, lamanya 700 th matahari (721 th bulan). Pada waktu itu di jawa banyak terdengar suara alam, gara-gara geger, halintar, petir, serta banyak kejadian-kejadian yang ajaib dikarenakan banyak manusia menjadi dewa dan dewa turun ke Bumi menjadi manusia.
2.Zaman pertengahan disebut KALI-YOGA. Pada waktu ini banyak perubahan pada Bumi, Bumi belah menyebabkan terjadinya pulau kecil-kecil, banyak makhluk yang salah jalan, karena orang yang mati banyak menjelma (nitis).
3.Zaman akhir disebut KALI-SANGARA, 700 th. Pada waktu ini banyak hujan salah mangsa (musim) dan banyak kali dan bengawan (sungai) bergeser, Bumi kurang manfaatnya, menghambat datangnya kebahagian, mengurangi rasa-terima, sebab manusia yang mati banyak yang tetap memegang ilmunya.

Tiga zaman tersebut lalu masing-masingnya dibagi lagi menjadi Saptama-kala, artinya zaman kecil-kecil. Tiap zaman rata-rata berumur 100 tahun matahari (103 tahun bulan). Seperti berikut ini:

I. JAMAN KALI-SWARA dibagi menjadi:
1) Kala-kukila 100 th, (th. 1-100): Hidupnya orang seperti burung, berebutan mana yang kuat dia yang menang, belum ada raja, jadi belum ada yang mengatur/memerintah.
2) Kala-buddha (th. 101-200): Permulaan orang Jawa masuk agama Buddha menurut syariat Hyang Jagadnata (Bhatara Guru).
3) Kala-brawa (th. 201 – 300): Orang-orang di Jawa mengatur ibadahnya kepada Dewa, sebab banyak Dewa yang turun ke bumi menyiarkan ilmu.
4) Kala-tirta (th. 301-400): Banjir besar, air laut menggenang daratan, di sepanjang air itu bumi menjadi belah dua. Yang sebelah barat disebut pulau Sumatra, lalu banyak muncul sumber-sumber air, disebut umbul, sedang, telaga, dsb.
5) Kala-swabara (th. 401-500): Banyak keajaiban yang tampak atau menimpa diri manusia.
6) Kala-rebawa (th. 501-600): Orang Jawa mengadakan keramaian-kesenian dsb.
7) Kala-purwa (th. 601-700): Banyak tumbuh2an keturunan orang-orang besar yang sudah menjadi orang biasa mulai jadi orang besar lagi.

II. JAMAN KALA-YOGA dibagi menjadi:
1) Kala-brata (th. 701-800): Orang mengalami hidup sebagai fakir.
2) Kala-drawa (th. 801-900): Banyak orang mendapat ilham, orang pandai menerangkan hal-hal yang gaib.
3) Kala-dwawara (th. 901-1.000): Banyak kejadian yang mustahil.
4) Kala-praniti (th. 1.001- 1.101): Banyak orang mementingkan ulah pikir.
5) Kala-teteka (th. 1.101 – 1.200): Banyak orang datang dari negeri-negeri lain.
6) Kala-wisesa (th. 1.201 – 1.300): Banyak orang yang terhukum.
7) Kala-wisaya (th. 1.301 – 1.400): Banyak orang memfitnah.

III. JAMAN KALA-SANGARA dibagi menjadi:
1) Kala-jangga (th. 1.401 – 1.500): Banyak orang ulah kehebatan.
2) Kala-sakti (th. 1.501 – 1.600): Banyak orang ulah kesaktian.
3) Kala-jaya (th. 1.601 – 1.700): Banyak orang ulah kekuatan untuk tulang punggung kehidupannya.
4) Kala-bendu (th. 1.701 – 1.800): Banyak orang senang berbantahan, akhirnya bentrokkan (zaman kita sekarang).
5) Kala-suba (th. 1.801 – 1.900 ): Pulau Jawa mulai sejahtera, tanpa kesulitan, orang bersenang hati.
6) Kala-sumbaga (th. 1.901 – 2.000): Banyak orang tersohor pandai dan hebat.
7) Kala-surasa (th. 2.001 – 2.100): Pulau Jawa ramai sejahtera, serba teratur, tak ada kesulitan, banyak orang ulah asmara.

Semoga hal ini lebih bisa menjadi perenungan untuk kita semua – khususnya pada point yang sudah ditebalkan hurufnya. Bukan untuk mendahului takdir Tuhan, tetapi agar kita semua bisa terus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Jika seandainnya nanti zaman berganti, yang dimulai dengan bencana dahsyat, maka kita sudah siap. Tetapi jika tidak terjadi, tentunya tidak menjadi masalah, karena justru kita sudah berusaha menjadi orang yang baik dan mengikuti perintah Tuhan. Sehingga kehidupan pun akan menjadi lebih baik.

3. Penutup
Wahai saudaraku. Sebagai generasi penerus, kita sepatutnya bangga dengan kearifan yang telah dimiliki oleh bangsa ini, bahkan sejak ribuan tahun silam. Lihatlah! Dengan kemampuan yang lebih dan kewaskitaannya, leluhur kita bisa mengetahui masa depan – jauh setelah kehidupan mereka – dan mau membagikannya kepada kita dalam betuk wasiat. Ini bertujuan agar kita, anak cucuk mereka, tidak masuk ke dalam pola hidup yang semrawut (kacau balau) dan jauh dari aturan agama. Yang pada akhirnya menyengsarakan kehidupan kita sendiri.

Tetapi, sungguh sangat disayangkan, banyak dari kita, khususnya para pemimpin dan generasi muda sekarang, yang tidak lagi memperhatikan hal ini. Banyak dari kita yang justru tidak tahu atau menganggap apa yang pernah diwariskan oleh para leluhur kita itu hanya sebagai dongeng dan tidak memiliki arti apa-apa dalam kehidupan ini. Padahal lihatlah, hampir semua yang telah mereka wasiatkan itu terbukti benar dan sangat mempengaruhi perjalanan sejarah bangsa ini.

Untuk itu, marilah kita semua, khususnya para pemimpin dan generasi muda bangsa ini untuk kembali pada jati diri kita sendiri sebagai bangsa Nusantara. Mari kita menilai apa yang sudah diwasiatkan oleh para leluhur di atas sebagai bahan refleksi untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara kedepannya. Banggalah menjadi bagian dari bangsa yang dulunya sangat besar – bahkan pernah memimpin dunia – ini, dengan terus membangkitkan rasa percaya diri dan tidak terlalu gandrung dengan budaya bangsa lain. Paculah kemajuan bangsa dengan banyak berkarya dan tidak hanya menjadi masyarakat konsumtif, yang ujung-ujungnya jadi “sapi perahnya” bangsa lain. Karena kita ini hebat dan punya kebudayaan yang tinggi, yang dulunya pernah disegani di seluruh dunia.

Selain itu, cukupkanlah perilaku yang tidak lagi sesuai dengan norma agama dan norma susila yang berlaku. Karena itu adalah sumber utama kehancuran bangsa ini nanti. Azab Tuhan akan menghampiri kita, semua dari kita, jika hal ini tidak segera diperbaiki. Terlebih saat banyak dari kita yang tidak lagi peduli bahwa ada kehidupan setelah mati. Maka bangsa dan negeri tercinta ini akan benar-benar hilang ditelan bencana dan azab Tuhan dalam waktu dekat. Sebagaimana dulu, nenek moyang kita yang harus meninggalkan tanah air tercinta ini – ribuan tahun – demi menyelamatkan diri dari bencana dahsyat (azab Tuhan) yang terjadi.

Akhirnya, semoga tulisan ini bisa menambah pengetahuan sejarah bagi Anda sekalian, yang pada akhirnya tetap menjadikan Anda bangga sebagai bagian dari bangsa yang besar ini; Nusantara. Bagi yang setuju dan meyakininya, silahkan ikuti dan jadikan prediksi di atas sebagai acuan dalam kehidupan dan tentunya untuk bekal mempersiapkan diri dalam menghadapi sesuatu yang akan menggemparkan dunia nanti. Namun bagi yang tidak mempercayainya, silahkan tinggalkan dan tolong hargai siapa saja yang sudah percaya dengan wasiat leluhur ini. Karena setiap orang punya hak yang sama dalam meyakini dan berpendapat. Kita semua harus menghormati hal yang mendasar ini, karena kita pun manusia.

Semoga zaman segera berganti, dari zaman Kala Bendu menjadi Kala Suba. Karena disanalah akan ada kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan yang sesungguhnya. Bangsa kita pun akan bangkit kembali dan memimpin dunia. Sementara kita, semoga saja bisa menyaksikan dan ikut serta dalam menikmatinya.

BOLA VOLLY

Sejarah Permainan Bola Voli


Permainan bola voli diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian timur).

William B Morgan adalah seorang
pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain Association (MCA).
Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA mengadakan kejuaraan bola voli nsional.

Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak.

Maka pada tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli Internasional
atau Internationnal Voli Ball Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.

Permainan bola voli sangat cepat
perkembangannya, antar lain disebabkan oleh :
1. tidak memerlukan lapangan yg luas.
2. Mudah dimainkan.
3. Alat-alat yang digunakan untuk
bermain sangat sederhana.
4. Permainan ini sangat menyenangkan.
5. Kemungkinan terjadinya kecelakaan
sangat kecil.
6. Dapat dimainkan di alam bebas
maupun di ruang tertutup.
7. Dapat di mainkan banyak orang

Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun1928).
Perkembangan permainan bola voli di

Indodesia sangat cepat.
Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta.

Sampai sekarang permainan bola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.

Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh
Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten.

Setelah adanya induk organisasi
bola voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.

Dengan melihat perkembangan permainan bola voli yang begitu pesat sangatlah tepat bila pemerintah memilih permainan bola voli sebagai olahraga pendidikan di sekolah-sekolah.

Hanya pada umumnya permainan bola voli sedikit mengalami kesulitan di dalam memperkenalkan pada anak-anak didik.
Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar
permainan bola voli .

B. Teknik Dasar Permainan Bola Voli
1. Pengertian Teknik
Teknik adalah suatu proses melahirkan
keaktifan jasmani dan pembuktian suatu
peraktek dengan sebaik mungkin untuk
menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga (khususnya cabang permainan bola voli ).

Teknik dikatakan baik apabila dari segi
anatomis/fisiologis mekanik dan mental
terpenuhi secara benar persyaratannya.

Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan memperbaiki

2. Kegunaan Teknik Pada Cabang Olahraga
· Efisien dan Efektif untuk mencapai
prestasi maksimal.
· Untuk mencegah dan mengurangi
terjadinya cidera
· Untuk menambah macam-macam
teknik atlet ada saat pertandingan.
· Atlet akan lebih mantap dan optimis
dalam memasuki arena pertandingan

3. Teknik Penguasaan Bola
Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna seorang pemain setidaknya harus memiliki kemampuan-kemampuan seperti
mampu melakukan passing atas secara baik dan benar dari teknik dasar ini tidak diabaikan dan harus dilatih dengn baik, seseorang harus mengerti dan benar-benar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik dan terus
menerus,

Agar dapat bermain bola voli dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-berar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik.
Dengan menguasai teknik
penguasaan bola dan latihan yang continue diharapkan nantinya dapat bermain bola voli secara baik dan benar.

4. Passing Bawah
Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah, baik untuk dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk dikembalikan ke lapangan lawan melewati atas jaring atau net.

5. Passing Atas
Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di atas,
agak di depan kepala

Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan bahwa digunakan passing bawah
pada saat bola yang datangnya rendah atau berada di depan dada, sedangkan passing atas digunakan apabila bola datangnya di atas atau melambung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk menerima bola service lebih baik dan tepat menggunakan
passing bawah dibandingkan dengan passing atas, karena kebanyakan bola sevice datangnya rendah dan berada di depan dada.

6. Service Bawah
Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan memukul bola dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan

Service bawah merupakan service yang
dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan ayunan tangan dari belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya tangan
memegang bola dan bola tersebut
dilambungkan baru dipukul. Service ini sangat populer dan sering dilakukan oleh pemain pemula.

7. Service Atas
Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service dengan memukul bola dari atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan

Servise atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan, tinggi lambungan bola tergantung dari
maksud pukulan dan kesenangan pribadi pemain.
Namun pada prinsipnya harus
diusahakan agar bola dilambungkan sedemikian rupa tingginya, sehingga seluruh rangkaian gerakan memukul menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus.

8. Service Samping
Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service dengan sikap berdiri menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak tangan menghadap ke atas.

Adapun pelaksanaan service samping
adalah service berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat dengan jaring (bagi yang tidak kidal) kedua tanga bersama-sama memegang bola.

Pada saat bola akan
dilambungkan, maka badan diliukkan ke
belakang dan lutut ditekuk. Kedua tangan di julurkan ke samping kanan, begitu bola lepas
dari tangan, maka tangan ditarik kesamping kanan bawah, berat badan berada di kaki kanan,telapak tangan menghadap ke atas, pukulan
tangan pada bola dibantu dengan liukan badan,lecutan lengan dan gerakan pergelangn tangan sehingga bola setelah dipukul melambung dengan keras dan topspin.

9. Service Lompat
Service lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di daerah service dengan melompat
setelah bola dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan

Service lompat dilakukan dengan bola
dilambungkan dengan satu atau dua tangan.

Begitu bola dilambungkan diikuti dengan melompat dan diusahakan bola berada di atas depan kepala.
Bila bola telah berada di atas depan kepala maka segeralah tangan kanan
dipukulkan pada bola secepatnya.

10. Smash (Spike)
Smesh atau spike adalah gerakan memukul bola yang dilakukan dengan kuat dan keras serta jalannya bola cepat, tajam dan menukik serta sulit diterima lawan apabila pukulan itu
dilakukan dengan cepat dan tepat (Aip
Syarifuddin, 1997 : 58). Pada teknik smash inilah letak seninya permainan bola voli ,apabila pemain hendak memenangkan pertandingan maka mau tidak mau mereka harus menguasai teknik smash.
Pemain yang pandai melakukan smash atau dengan istilah smasher harus memiliki kelincahan, daya ledak,
timing yang tepat dan mempunyai kemampuan memukul bola yang sempurna.
Pemain bola voli akan dapat melakukan berbagai variasi smash apabila pemain tersebut menguasai teknik dasar smash secara baik dan benar.

11. Membendung
Membendung (Bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa orang pemain yang berada didekat net/pemain depan.
Tujuan untuk menutupi
atau membendung datangnya bola dari
lapangan lawan, caranya dengan menjulurkan kedua tangan ke atas dengan ketinggian yang kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net.
Selama melakukan blocking perhatian harus terus menerus kepada bola, posisi smasher terhadap bola dan pendangan mata dari pada smasher.
Untuk menyesuaikan terhadap arah
datangnya smash, maka perlu mengadakan langkah atau step ke samping kiri atau ke kanan dengan maksud agar setiap saat dapat melompat ke atas untuk melakukan blocking.

C. Passing Atas
1. Pengertian passing Atas
Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari.
Passing atas adalah dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan jari tangan kepada lawan atau langsung ke lapangan lawan, di samping itu passing atas yang baik akan mempengaruhi di dalam pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah.

Waktu melakukan passing atas harus
diperhatikan beberapa hal, seperti yang
dikembangkan oleh Engkos Kosasih sebagai berikut :
· Konsentrasi untuk melakukan passing atas.
· Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.
· Lihat dan pelajari dimana tempat
menempatkan bola yang tepat.
· Ketahui posisi lemah regu lawan
(Engkos Kosasih, 1985 : 109).
Beberapa cara di dalam melakukan passing atas dalam parmainan bola voli , antara lain :
1.1. Passing Atas Individu
· Tempatkan badan di bawah bola.
· Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk,
sehingga posisi tubuh berada dalam
keadaan setengah jongkok.
· Siku dibengkokkan, jari-jari tengah
direnggangkan dan letak di depan atas
dahi.
· Sikap tangan seperti mangkok.
· Pandangan ke arah datangnya bola.
· Pada waktu bola datang, bola di dorong dengan jari-jari tangan, perkenaan tangan pada bola yaitu ruas pertama dan kedua jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan ibu jari hanya pada ruas pertama.
· Untuk membantu gerakan jari-jari
tangan, pergelangan tangan digerakkan
kearah depan atas.
· Setelah bola lepas dari tangan,
diikuti dengan gerakan anggota badan dan langkah kaki ke depan untuk menjaga keseimbangan (Edi Suparman, 1994 : 91).
1.2. Passing Atas Ke Dinding
Ada beberapa pendapat ahli mengenai passing atas ke dinding antara lain :

1. Theo Khelmen dan Dleler Kruber
(1990 :40) menyatakan : dengan melakukan passing atas ke dinding berturut-turut maka akan dapat menyempurnakan kemampuan mengarahkan bola.
2. Bonnie Robisson (1991 : 44 - 46 )
mengatakan seseorang pemain harus
memperdalam kekuatan tangan untuk
mendorong bola ke dinding dengan jarak antara 90 – 12 cm dari dinding atau tembok. Dalam penelitian ini ditetapkan jarak seseorang yang akan melakukan passing atas ke dinding sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah 120 cm, hal ini didasarkan atas uji coba.

D. Perasarana Permainan Bola Voli
1. Lapangan dan Ukurannya
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan,garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m
(daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/
kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter.

Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar.

Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan.
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang
yang luasnya 9 x 3 meter.

2. Daerah Servise
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang
dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service
adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.

3. Jaring (Net)
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata
jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.

4. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm
dari tepi jaring atau bibir net.
Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.

5. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis.
Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai
dengan standar FIVB.

Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0,325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).

6. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12
pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero,satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.

Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan bermain dalam pertandingan. Pada saat coach dan kapten tim
menandatangani scoresheet pemain yang terdaftar tidak dapat diganti.

PERMAINAN BOLA KASTI

PERMAINAN KASTI

Prasarana permainan kasti

A. Bola

a. Dibuat dari karet atau kulit yang di dalamnya di isi sabut kelapa atau injuk

b. ukuran keliling bola 19-21 cm,

c. berat 30-70 gr atau 70-80 gr,dan

d. diameternya 20 cm.

B. Pemukul

a. Pemukul kasti terbuat dari kayu yang berbentuk stik pemukul.

b. panjang kurang lebih 50- 60 cm.

c. penampangnya berbentuk bulat telur (oval)dengan ukuran lebar 5 cm dan tebal 3,5 cm,

d. serta panjang pegangan 15-20 cm.

Kasti adalah suatu permainan bola kecil. Permainan ini termasuk permainan beregu, satu regunya berjumlah 12 orang, permainan ini mengutamakan
kegembiraan dan ketangkasan.

Dalam permainan untuk dapat memenangkan suatu regu dituntut untuk bekerjasama dengan baik.

Alat yang digunakan dalam permainan kasti adalah bola kasti, alat pemukul yang terbuat dari kayu.

Bentuk lapangan bola kasti adalah empat persegi panjang.
Ukuran lapangan kasti adalah: Panjang 60-70 m dan lebar 30 m.

Jumlah tiang hinggap dalam permainan bola kasti ada 3 tiang hinggap.
Permainan kasti ditentukan dengan

INNING.
Inning adalah satu kali menjadi partai pemukul dan
satu kali menjadi partai lapangan/penjaga.

Tugas regu penjaga adalah mematikan lawan, menangkap bola yang dipukul.

Pemain dinyatakan mati dan terjadi tukar tempat apabila :
1. Pemain terkena lemparan oleh regu penjaga.
2. Pemain pembebas tidak berhasil memukul bola dengan baik sehingga lawan membakar ruang bebas.

Regu pemukul setuap pemainnya berhak satu kali memukul, kecuali pemain terakhir berhak memukul
sebanyak 3 kali pukulan.

Sesudah memukul pemain harus meletakkan alat pemukul dalam ruang pemukul.

Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul,saat dipukul tidak boleh
mengenai tangan dan tidak boleh jatuh di ruang bebas.

Teknik dasar permainan bola kasti antara lain:
1. Melempar bola
2. Menangkap bola
3. Memukul bola

Cara melempar bola kasti antara lain lemparan melambung dan lemparan lurus atau datar.
Cara memegang bola adalah:
1. Bola dipegang dengan seluruh jari-jari tangan.
2. Jari jari tangan terbuka menghadap ke atas
3. bola dipegang erat erat agar tidak terlepas.

Berdasarkan arah datangnya bola, cara menagkap bola kasti terdiri dari:
1. Menangkap bola melambung tinggi
2. Menangkap bola datar
3. Menangkap bola rendah
4. Menangkap bola di samping kiri atau kanan badan
5. Menangkap bola bergulir di tanah

Keterangan:
A. Ruang perjaga belakang
B. Ruang pemukul
C. Ruang pelambung bola
D. Ruang tunggu pemain
E. Tiang hinggap 1
F. Tiang hinggap 2
G. Tiang hinggap 3
H. Ruang bebas













Senin, 24 November 2014

PENDIDIKAN KESEHATAN SD

PENDIDIKAN KESEHATAN (tubuh)

Pakaian adalah suatu benda yang dipakai untuk menutup badan.

Guna pakaian yaitu:
1. Melindungi bagian tubuh kita, terhadap; panas matahari, suhu dingin, debu, bibit penyakit, benda tajam ataupun racun.
2. Sebagai fungsi sosial
3. Sebagai fungsi kecantikan

Bahan pakaian berasal dari;
kulit kayu, kulit binatang, kapas, sintetis atau nilon.

Pakaian untuk pelindung tubuh dapat berupa; baju,rok, kemeja, celana.

Untuk pelindung kaki berupa;
- sepatu,
- sendal.

Guna seragam adalah;
1. Menghilangkan rasa rendah diri.
2. Menunjukkan keserasian & kerapian.
3. Menanamkan rasa tanggungjawab kepada siswa.
4. Memelihara kekompakan.

Bahan pakaian yang baik untuk olah raga adalah; wol, flannel, campuran wol, sutra, dan katun.

Cara memelihara pakaian yaitu;
sehabis dipakai pakaian dicuci, untuk sepatu dan sendal harus selalu
dibersihkan, tiap kali dipakai harus dalam keadaan kering dan bersih.

Pakaian yang baik adalah;
- Tidak merusak kulit.
- Tidak terlalu sempit / terlalu longgar.
- Mudah dicuci dan dirapikan.
- Warna serasi dengan kulit, usia pemakai, dan keperluan.

Kebutuhan tidur sebaiknya pada malam hari, selama 6 jam.

Tidur adalah cara yang paling baik untuk
mengistirahatkan tubuh kita, jika kurang tidur kesehatan tubuh kita akan terganggu

Istirahat adalah mengurangi aktivitas otot,meringankan ketegangan pikiran, dan menentramkan jiwa.

Istirahat dapat dipenuhi dengan bermacam cara;
- mendengarkan radio/musik, melihat televisi,
- mengobrol sesema teman, tidur tiduran, melihat perlombaan, membaca.

PENDIDIKAN KESEHATAN (diare)

Penyakit diare / mencret.
- Penyebabnya: bakteri Vibrio Cholerae, bakteri Shigella Dysentiae , virus Rotavirus , dan keracunan makanan.
- Pengobatan tertama diare adalah diberi
larutan oralit.
- Cara membuat oralit adalah: larutkan
setengah sendok the garam dan dua sendok the gula putih dalam segelas air masak.

Demam berdarah
- Penyebab : virus Dengue.
- Penularan melalui nyamuk aedes aegypti .
- Masa inkubasi : 5-8 hari.

Pilek / influenza
- Disebabkan oleh virus.
- Penularan : melalui udara.
- Pengobatan : Minum air putih yg banyak.
Diberi vitamin, terutama vitamin C.
Istirahat yang cukup.

PENDIDIKAN KESEHATAN (sampah)

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam kualitas lingkungan hidup;

Sampah ialah semua zat atau benda yang sudah tidak terpakai lagi.

Ada 2 golongan sampah yaitu;
- Sampah alami , contoh: daun kering, kayu,ranting, kotoran hewan.sampah alami disebut juga sampah organik .
- Sampah sebagai hasil sampingan kegiatan hidup manusia, contoh sisa makanan, kertas, plastik,asap,gas, debu, cairan kimia.

Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara ;
a. Land fill ; sampah dibuang pada tanah yang rendah.
b. Sanitary land fill; sampah dibuang pada tanah kemudian ditutup lagi dengan tanah.
c. Induvidual incineration ; sampah dikumpulkan sendiri kemudian dibakar sendiri.
d. Pulverisation ; pembuangan sampah dengan cara digiling/dihaluskan dengan alat khusus.
e. Composting ; sampah dibuat menjadi pupuk.
f. Hogfeeding ; sampah yang diberikan kepada ternak sebagai makananya, misal: sisa nasi, sayur,ampas tapioka, ampas tahu.

PENDIDIKAN KESEHATAN (lingkungan)

Lingkungan adalah : alam sekitar tempat manusia dan mahluk hidup lainnya tumbuh dan berkembang.
Lingkungan terdiri dari alam sekitar yang berwujud hidup dan tidak hidup.

Jenis penyakit menular :
- Malaria
Disebabkan oleh Plasmodium
Disebarkan oleh nyamuk Anopheles
- Filariasis
Disebabkan oleh cacing Filaria
Disebarkan oleh nyamuk Culex Fatigans
- Pes
Disebabkan oleh bakteri Pasteurella pestis
Disebarkan oleh kutu tikus
- Demam berdarah
Disebabkan oleh virus Dengue
Disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti
- Kolera, tifus, disentri, hepatitis,infectiosa dan penykit 2 cacing.

Adalah penyakit-penyakit perut yang menular.
Disebarkan oleh lalat.
Membrantas nyamuk, lalat, tikus, dan kutu

MATERI PENJAS SEKOLAH DASAR

LATIHAN PENGEMBANGAN TUBUH

Stretching adalah latihan memperbaiki postur tubuh.
Stretching disebut juga peregangan
Stretching sering dilakukan saat melakukan pemanasan

Tujuan pemanasan adalah menaikan/meningkatkan suhu badan

Kegunaan melakukan pemanasan :
* Menghindari kekakuan otot
* Meningkatkan suhu badan
* Menghindari cidera otot
Contoh latihan stretching sering dilakukan pada bagian :
* Lengan
* Pingang
* Pungung

SENAM

Menurut sejarahnya senam atau Gymnastic berasal dari negara Yunani

Induk organisasi senam di Indonesia adalah PERSANI
PERSANI dibentuk pada 14 juli 1963
PERSANI singkatan dari Perasatuan Senam Indonesia

Induk organisasi senam International adalah FIG
FIG Singkatan dari Federation Internationale Gymnastique
Bintang senam dunia tahun 1976 adalah Nadia Comaneci dari Rumania

Olahraga senam masuk Indonesia dibawa oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1912

Pada masa pemerintahan Jepang di Indonesia olahraga senam disebut Taiso
Senam Dasar adalah : Gerakan senam yang menekankan pada bagian anggota tubuh
Tujuan senam dasar adalah ;Melatih kekuatan,kelentukan,keseimbangan dan kecepatan.

Contoh geraka senam dasar antara lain :
Merangkak menerobos teman yang berdiri kangkang

Berbagai macam lari : lari kedepan, lari
mundur, lari bolak-balik
Lari mengangkat paha
Lari tumit menempel di pantat
Gerobak dorong

# Senam Lantai #
Senam Lantai adalah : Gerakan senam yang memerlukan ketangkasan
Contoh geraka n senam lantai : Rol depan, rol belakang , hand stand, kop stand.

Contoh gerakan senam untuk melatih keseimbangan :
Bentuk sikap kapal terbang , Hand stand,sikap lilin.

# Senam Artistik #
Senam Artistik adalah : senam yang menggabungkan
aspek tumbling dan akrobatik
Senam artistik dilakukan untuk anak putra dan putri.
Senam artistik putra menggunakan 6 alat , diantaranya :
- Lantai
- Kuda – kuda pelana
- Gelang – gelang
- Kuda –kuda lompat
- Palang sejajar
- Palang tungal

Senam artistik putri menggunakan 4 alat, diantaranya :
- Kuda –kuda lompat
- Palang bertingkat
- Balok keseimbangan
- Lantai

# Senam Kesegaran Jasmani #
Pengertian Kesegaran Jasmani adalah : Kemampuan sesorang untuk melaksanakan tugas sehari – hari
tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memeiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan yang lain.
Senam yang menggunakan atau diiringi musik disebut senam Irama

Yang termasuk senam irama adalah :
* SPI
* SKJ
* Senam Ayo Bersatu.

ATLETIK

Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua.
Induk Organisasi atletik aalah PASI.
PASI di bentuk pada tanggal 3 September 1950
PASI singkatan dari : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

Induk Organisasi Atletik tingkat Dunia alah IAAF
Nomor-nomor perlombaan dalam olahraga atletik terdiri dari :
* Jalan cepat
* Lari
* Lempar dan
* Lompat

Jumlah lintasan pada perlombaan lari ada 8 lintasan.
Lebar masing-masing lintasan adalah 1,22 meter.
Lari jarak pendek menggunakan start jongkok
Lari jarak pendek menempuh jarak :
- 100 M
- 200 M
- 400 M
Aba-aba pada lari jarak pendek adalah :
- Bersedia …!
- Siap..!
- ya ..!
Lari jarak pendek disebut juga lari Sprint. Pelari jarak pendek disebut Sprinter

Start dalam lari dibagi menjadi 3 yaitu :
- Start Jongkok ( Crouching start)
- Start Melayang ( Flying start )
- Start Berdiri ( standing start )

Kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari jarak pendek adalah : Start dan pertolakan kaki.

Posisi badan pada saat lari jarak pendek adalah badan condong kedepan.
Lari jarak pendek menapak dengan menggunakan ujung-ujung kaki.

Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya.
Panjang awalan pada lompat jauh adalah 45 meter

Ada 3 teknik dasar dalam melakukan lompat jauh ,yaitu :
- Awalan
- Tolakan dan
- Mendarat

Latihan Pengembangan Tubuh

Contoh latihan kekuatan otot-otot tangan ;
- Push – Up
- Gerobak dorong
Contoh latihan kekuatan otot perut :
Sit – up
Contoh latihan kekuatan otot punggung: Back – lif

ROUNDERS

Permainan rounders adalah permainan yang mengelilingi lapangan segi lima.
Rounders termasuk cabang olahraga

permainan bola kecil.
Permainan rounders berasal dari negara Inggris.
Bentuk lapangan rounders adalah segi lima.

Jumlah pemain rounders dalam satu regu berjumlah
12 orang.

Permainan rounders ditentukan dengan inning.
Yang dimaksud dengan inning adalah : Satu kali menjadi regu penjaga dan satu kali menjadi regu pemukul.
Jumlah inning dalam permainan rounders adalah 5
sampai dengan 7 inning.

Tempat hinggap dalam permainan rounders disebut base.

Pemimpin pertandingan rounders disebut Umpire ( dibaca Ampaie )
Pemain rounders dinyatakan mati dan terjadi
pertukaran bebas apa bila :
1. Pemain telah ditik oleh regu lawan sebelum
sampai ke base yang dituju.
2. Tidak menginjak base yang dilalui.
3. Menghindar saat akan di tik oleh regu         penjaga.
4. Mendahului pemain yang ada di depannya.
5. Base yang di tuju dibakar sebelum pemainsampai ke base yang dituju.
6. Kayu pemukul terlepas saat memukul.

Pemain / pemukul mempunyai hak memukul sebanyak 3 kali.
Pemukul yang bisa kembali ke ruang bebas ( Batter Box ) dengan pukulanya sendiri mendapat nilai : 6 disebut juga Run. ( baca ran ).
Istilah atau sebutan dalam permainan Rounders :
1. Strike : Lambungan bola benar.
2. Ball : Lambungan bola salah.
3. Free Walk: Pemukul harus.  
meninggalkan home base menuju base 1 dengan aman.
4. Batter Box: Ruang pemukul atau Ruang bebas.
5. Base man : Penjaga lapangan atau penjaga base.
6. Batter : Pemukul
7. Catcher : Penangkap atau penjaga belakang home base.
8. Pitcher : Pelambung.

SEPAKBOLA

Sepak bola adalah olah raga permainan ( permainan bola besar )
Bentuk lapangan sepak bola persegi panjang.

Ukuran lapangan sepak bola :
1. Panjang lapangan : 100 m – 110 m.
Lebar lapangan : 64 m _ 78 m

1. Daerah hukuman : Panjang 40,39 m
Lebar 16,5 m

1. Daerah gawang : Panjang 11 m
Lebar 5,5 m

1. Gawang : Lebar 7,32 m
Tinggi 2,44 m

Jumlah pemain dalam satu regu 11 orang .

Lama permainan 90 menit terdiri dari 2 babak

Tiap babak 45 menit, istirahat 15 menit diantara kedua babak.

Induk organisasi sepak bola di Indonesia adalah PSSI.
PSSI singkatan dari : Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.
PSSI dibentuk pada tanggal 19 April 1930.

Pendirinya adalah Bpk Ir. Soeratin Sosrosoegondo.
Mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan sepak bola di Indonesia, untuk mengenang jasa Bpk Soeratin maka piala sepak bola diberi nama :
Soeratin Cup.

Induk organisasi sepak bola dunia adalah : FIFA

FIFA singkatan dari : Federation Internationa de Football Association.

FIFA dibentuk pada tanggal 21
Mei 1904 atas inisiatif Guerin dari Perancis.
Pada tahun 1930 atas inisiatif Julies Rimet di selenggarakan kejuaraan dunia sepak bola.
Berkat jasanya mulai tahun 1946 piala dunia sepak bola dinamakan : Julies Rimet Cup.

Kejuaraan dunia sepak bola diadakan setiap 4 tahun sekali.

Mulai tahun 1970 piala tersebut menjadi milik Brasil, karena secara 3 kali berturut-turut Brasil Yang menjadi juara.

Offside.
Yang dimaksud dengan offside adalah : Ketika bola di mainkan seorang pemain berada lebih dekat pada garis gawang lawan dari pada bola itu

Pola Gerak Dasar

Berolahraga yang baik dilakukan secara teratur.
Sebelum berolahraga yang berat kita terlebih dahulu
melakukan senam pemanasan.

Tujuan melakukan pemanasan adalah untuk menaikan
suhu badan serta melemaskan otot-otot tubuh kita.

Pengertian berjalan adalah : cara memindahkan tubuh kedepan dengan pelan atau lambat.

Pengertian lari adalah : cara memindahkan tubuh kedepan dengan cepat.

Gerakan berjalan dan berlari sangat baik untuk melatih kekuatan otot kaki.
Gerakan . hopping adalah perpaduan antara lari dan lompat.

Gerakan duduk selunjur dan mencium lutut bertujuan,
atau berguna untuk menguatkan dan melemaskan otot-otot pinggang,pinggul dan kaki.
Agar dapat berlari dengan cepat badan dicondongkan kedepan.

Ada tiga hal penting dalam lari cepat. Ketiga hal penting itu adalah sebagai berikut
1. reaksi terhadap suara.
2. reaksi terhadap gerakan.
3. reaksi terhadap sentuhan.

Peluit merupakan alat untuk melatih reaksi terhadap suara.
Gerakan menekuk lutut sangat berguna untuk melatih kekuatan otot kaki dan
keseimbangan.

Contoh gerakan untuk melatih keseimbangan diantaranya adalah :
1. berdiri dengan satu kaki menekuk lutut.
2. bentuk sikap kapal terbang.
3. melakukan sikap lilin.

LATIHAN DASAR KEBUGARAN JASMANI

Contoh latihan kekuatan otot bahu yaitu:
1. Push up, Pull up, Gerobak dorong
2. Gerakan tarik menarik berpasangan danberkelompok
3. Mendorong bahu temen dan mendorong tembok

Contoh latihan kekuatan otot paha yaitu:
1. Gerakan jongkok berdiri
2. Gerakan kombinasi gerak tangan dan kaki
3. Gerakan membungkuk ditempat sambil kaki bergerak

Contoh latihan daya tahan yaitu:
1. Lompat tali perorangan dan berpasangan
2. Lari dengan waktu yang lama

Contoh latihan otot tungkai yaitu:
1. Step up atau naik turun bangku
2. Jongkok berdiri
3. Jalan kelinci atau engkleng
4. Lompat diatas bangku

Gerak lokomotor adalah suatu pola gerak dasar tubuh yang disertai perpindahan tempat.

Contoh gerakan lokomotor yaitu: Jalan, lari, lompat, meluncur.

Gerak nonlokomotor adalah suatu pola gerak dasar tubuh tanpa disertai perpindahan tempat.

Contoh gerakan nonlokomotor yaitu: Mengayun,
melengok, meliuk, bergoyang, menekuk,
menggantung, membungkuk, merenggang.

Gerak manipulatif adalah suatu pola gerak dasar
tubuh dengan menggunakan suatu alat.

Contoh gerakan manipulatif yaitu: Memukul,menendang, mendribel, menangkap, melempar,
memantulkan, menggulirkan, memvoli.

Latihan gerak keseimbangan terdiri dari:
1. Keseimbangan duduk,
Contohnya: sikap lilin,membentuk huruf `V`.
2. Keseimbangan berdiri,
Contohnya: Kapal terbang, mengangkat satu kaki.
3. Keseimbangan berjalan,
Contoh: Balok keseimbangan, jalan dengan ujung kaki.
4. Keseimbangan berlari,
Contohnya: Berlari dengan badan. condong kedepan.

Gerak bebas berirama biasa dilakukan saat peregangan dalam berolah raga dan saat senam bersama, dilakukan tanpa atau dengan iringan musik.

Peregangan dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
1. Peregangan otot kepala
2. Peregangan otot tangan
3. Peregangan otot badan
4. Peregangan otot kaki

Dalam gerak bebas berirama dibutuhkan kelincahan,kekuatan, dan ketangkasan dalam bergerak.